Rabu, 24 Desember 2008

KAMUS OLAHRAGA

Banyak Istilah-Istilah Renang yang anda ketahui, Ada beberapa Istilah renang :

Renang Indah

Artistic Impression: Salah satu kategori atau aspek yang dinilai dalam lomba renang indah. Impresi artistik mencakup koreografi dan penggunaan gerak untuk mengintepretasi musik.

Back Layout: Posisi tubuh yang telentang memanjang, di mana wajah, dada, paha dan kaki tampak atau muncul di permukaan air. Kepala, pinggul dan pergelangan kaki harus berada dalam satu garis lurus.

Back Pike: Posisi tubuh menyudut 45 derajat di pinggul, badan dan tungkai lurus ke atas.

Ballet Leg: Posisi di mana satu tungkai diangkat tegak lurus di atas permukaan air, sementara tubuh dalam posisi back layout.

Ballet Leg Double: Posisi di mana kedua tungkai diangkat tegak lurus di atas permukaan air, dan wajah perenang juga tampak atau berada di permukaan air.

Boost: Suatu gerakan di mana perenang secara cepat muncul atau keluar dari air, dengan kepala terlebih dahulu dan berusaha setinggi mungkin mengangkat tubuhnya keluar dari air.

Cadence Action: Satu rangkaian gerak yang identik, yang ditampilkan oleh seluruh anggota tim secara individual, dan bergantian atau berubah-ubah secara cepat.

Combined Spin: Putaran atau pusaran 360 derajat ke arah bawah, dan segera diikuti dengan putaran yang sama tapi dilakukan arah sebaliknya atau naik.

Continous Spin: Putaran 720 derajat ke bawah yang dilakukan dengan rotasi yang cepat.

Crane: Posisi tubuh tegak ke atas dan satu tungkai diluruskan ke depan sehingga membentuk sudut 90 derajat terhadap tubuh.

Sabtu, 13 Desember 2008

Filosofi Renang

Olah raga menjadi keharusan bila ingin hidup sehat. Olah raga mesti dijadikan bagian dari gaya hidup.


Dalam arti luas, yang dimaksud dengan olah raga sebenarnya adalah kegiatan yang dilakukan begitu rupa sehingga jantung cukup terbebani.


Kendati baik bagi kesehatan, pada dasarnya setiap olahraga perlu batasan-batasan. Karena olahraga dapat memberi manfaat jika dilakukan secara teratur. Tapi, Jika latihan melebihi kemampuan, justru berakibat buruk yaitu daya tahan tubuhnya merosot.


Berenang merupakan olah raga yang baik bagi kesehatan tubuh. Sebab apabila kita melakukan salah satu gaya berenang misalnya gaya bebas, maka hampir seluruh otot tubuh semua terlibat, sehingga merupakan olahraga yang sangat bermanfaat bagi mereka yang mengutamakan kesegaran jasmani.


Olahraga air yang satu ini memang baik untuk perkembangan tubuh serta kesehatan jantung dan paru-paru. Selain itu dengan melakukan olah raga air ini, keuntungan lain yang didapat adalah berkurangnya ketegangan pada sendi-sendi. Penelitian menunjukkan bahwa berolah raga di dalam air dengan ketinggian sebatas pinggang dapat mengurangi ketegangan sendi hingga 50%, dan 75% jika dalamnya air sebatas dada.


Yang lebih menarik lagi dari olahraga ini adalah bagaimana memandang olahraga renang dalam sebuah filosofis atau memaknainya secara mendalam dengan sinkronisasi realitas kehidupan


1. Seseorang yang berenang adalah orang yang sebelum ia masuk ke air terlebih dahulu mengetahui hal-hal mengenai renang itu (Al Fahmu). Ilmu menjadi landasan ia bertindak untuk mengurangi resiko yang kemungkinan terjadi . Bukan kah begitu saat hidup ini kita jalani ? kemampuan mendesain visi dan misi hiduplah yang membuat kemantapan langkah kita.


2. Seseorang yang berenang pastinya harus memiliki kesadaran ( Al Wa'yu) jika ia tidak ingin tenggelam dan terbawa arus. Tentang kesadaran, ini akan membentuk komitmen dan rasa kepemilikan yang tinggi sehingga diyakinkan sesulit apapun jalan yang ditempuh akan mampu dilalui.


3. Seseorang yang berenang adalah orang yang mampu bergerak (Harokah).Inilah konsekwensi atau sebuah ikutan yang lumrah setelah dimiliknya pemahaman dan kesadaran. Bergerak menjadi keharusan sebagai tanda cahaya kehidupan yang telah dinyalakan. Sebab seseorang yang berenang tanpa menggerakan tubuhnya tentu tak pernah sampai tujuan bahkan kecelakaan akan menghampirinya saat tenggelam jadi hasil dari ketidakberdayaan.


4. Orang yang berenang memiliki keseimbangan (Tawazun) atas berat badannya dan gerak tubuhnya untuk bisa berada diatas air. Inilah kunci dari keberhasilan dalam melakukan olahraga air yang berbuah kesehatan.


5. Orang yang berenang dan ingin mahir serta profesional dalam olahraga ini hendaknya tidak pernah putus asa untuk mencoba dan mencoba secara bersungguh-sungguh ( Mujahadah).


Konsepsi dakwah dan hidup dalam komparasi olahraga renang ini memiliki benang merah dengan alur yang sama. Memang tak ada yang dikotomi dalam hidup ini ketika kita mampu merenungi. Jika olahraga menjadikan makanan tubuh kita yang menyehatkan maka seyogyanya ia dijalankan. Begitupun dakwah, dialah yang menyehatkan jiwa maka mengapa menunda atau berhenti untuk melakukannya ?


Hingga tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung dalam PBSI. Oleh karena itu kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang di tingkat daerah. Perkembangan olahraga berenang di Indonesia kian hari kian berkembang, hal ini ditandai dengan penyelenggaraan perlombaan renang hampir setiap tahun di tingkat nasional. Begitu pula halnya dalam setiap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON), cabang olahraga renang menjadi nomor-nomor utama.

Dengan makin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia pada tahun 1952, Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade di Helsinki, kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth Festival di Bukarest. Pada tahun 1954 regu polo air Indonesia dikirim untuk mengikuti Asian Games ke II di Manila, Philipina.

Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan di Bandung dengna menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh D. Seoprajogi, ditambah satu sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik. Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam kongres ini memilih kembali kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap di jabat D. Soeprajogi, ditambah 3 pengurus lainnya.

Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di Makasar (sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan, diantaranya memilih susunan kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi. Kemudian atas permintaan peserta kongres istilah persatuan dalam singkatan PBSI, diganti menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi singkatan dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia.

Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa Timur. Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu disamping memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga renang, singkatan ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Pada Kongres di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi oleh 2 wakil ketua, dua sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah komisi teknik dengan 2 orang anggota.

Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di bagian putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri. Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI menyelenggarakan kongres dan berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua umum D. Soeprajogi.

Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke VI itu adalah merubah kembali istilah "Persatuan". Hingga sekarang PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Meskipun dalam falsafahnya bahwa olahraga itu tidak bisa dikaitkan dengan politik. Namun dalam kenyatannya perkembangan politik di dalam negeri pada waktu itu membawa pengaruh besar terhadap perkembangan olahraga.

Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga GANEFO, dimana pesertanya ada beberapa negara yang memang belum menjadi anggota FINA. Untuk menghindarkan kemungkinan adanya skorsing, Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil langkah pengunduran diri sebagai anggota FINA. Pada tahun 1966, Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.

Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal 24 - 27 April 1968. Salah satu keputusannya mengukuhkan kepengurusan baru PRSI dengan ketua umum tetap dipercayakan kepada D. Soeprayogi, di tambah dengan 2 orang ketua, 2 sekretaris, bendahara dan panitia teknik yang terdiri atas 3 orang masing-masing untuk renang, loncat indah dan polo air.





cara membuat Ayam penyet


Ayam Penyet

Bahan :
1/2 kg ayam yang berkulit
100 ml air
1/4 sdt merica bubuk
Minyak untuk menggoreng

Bumbu yang dihaluskan :
2 siung bawang putih
1/2 sdt garam
1/4 sdt ketumbar
Sedikit kunyit bubuk

Sambal :
1/4dt garam
1/2 sdt gula pasir
5 cabai rawit merah
Sedikit terasi
1/2 buah tomat

Cara olah :
Campur ayam dengan bumbu halus, merica bubuk dan air. Masak dalam wajan tertutup sampai air habis. Dinginkan.
Ulek garam, terasi, gula dan cabai rawit merah, kemudian tambahkan potongan tomat,tekan-tekan supaya tomat agak hancur.
Goreng ayam dalam minyak panas sampai agak kering.
Panas-panas, taruh ayam dalam cobek, tekan dengan ulekan.
Hidangkan dengan nasi panas dan lalapan.