Olah raga menjadi keharusan bila ingin hidup sehat. Olah raga mesti dijadikan bagian dari
Dalam arti luas, yang dimaksud dengan olah raga sebenarnya adalah kegiatan yang dilakukan begitu rupa sehingga jantung cukup terbebani.
Kendati baik bagi kesehatan, pada dasarnya setiap olahraga perlu batasan-batasan. Karena olahraga dapat memberi manfaat jika dilakukan secara teratur. Tapi, Jika latihan melebihi kemampuan, justru berakibat buruk yaitu daya tahan tubuhnya merosot.
Berenang merupakan olah raga yang baik bagi kesehatan tubuh. Sebab apabila kita melakukan salah satu
Olahraga air yang satu ini memang baik untuk perkembangan tubuh serta kesehatan jantung dan paru-paru. Selain itu dengan melakukan olah raga air ini, keuntungan lain yang didapat adalah berkurangnya ketegangan pada sendi-sendi. Penelitian menunjukkan bahwa berolah raga di dalam air dengan ketinggian sebatas pinggang dapat mengurangi ketegangan sendi hingga 50%, dan 75% jika dalamnya air sebatas dada.
Yang lebih menarik lagi dari olahraga ini adalah bagaimana memandang olahraga renang dalam sebuah filosofis atau memaknainya secara mendalam dengan sinkronisasi realitas kehidupan
1. Seseorang yang berenang adalah orang yang sebelum ia masuk ke air terlebih dahulu mengetahui hal-hal mengenai renang itu (Al Fahmu). Ilmu menjadi landasan ia bertindak untuk mengurangi resiko yang kemungkinan terjadi . Bukan kah begitu saat hidup ini kita jalani ? kemampuan mendesain visi dan misi hiduplah yang membuat kemantapan langkah kita.
2. Seseorang yang berenang pastinya harus memiliki kesadaran ( Al Wa'yu) jika ia tidak ingin tenggelam dan terbawa arus. Tentang kesadaran, ini akan membentuk komitmen dan rasa kepemilikan yang tinggi sehingga diyakinkan sesulit apapun jalan yang ditempuh akan mampu dilalui.
3. Seseorang yang berenang adalah orang yang mampu bergerak (Harokah).Inilah konsekwensi atau sebuah ikutan yang lumrah setelah dimiliknya pemahaman dan kesadaran. Bergerak menjadi keharusan sebagai tanda cahaya kehidupan yang telah dinyalakan. Sebab seseorang yang berenang tanpa menggerakan tubuhnya tentu tak pernah sampai tujuan bahkan kecelakaan akan menghampirinya saat tenggelam jadi hasil dari ketidakberdayaan.
4. Orang yang berenang memiliki keseimbangan (Tawazun) atas berat badannya dan gerak tubuhnya untuk bisa berada diatas air. Inilah kunci dari keberhasilan dalam melakukan olahraga air yang berbuah kesehatan.
5. Orang yang berenang dan ingin mahir serta profesional dalam olahraga ini hendaknya tidak pernah putus asa untuk mencoba dan mencoba secara bersungguh-sungguh ( Mujahadah).
Konsepsi dakwah dan hidup dalam komparasi olahraga renang ini memiliki benang merah dengan alur yang sama. Memang tak ada yang dikotomi dalam hidup ini ketika kita mampu merenungi. Jika olahraga menjadikan makanan tubuh kita yang menyehatkan maka seyogyanya ia dijalankan. Begitupun dakwah, dialah yang menyehatkan jiwa maka mengapa menunda atau berhenti untuk melakukannya ?
Hingga tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung dalam PBSI. Oleh karena itu kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang di tingkat daerah. Perkembangan olahraga berenang di
Dengan makin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia pada tahun 1952, Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade di Helsinki, kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth Festival di Bukarest. Pada tahun 1954 regu polo air
Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan di Bandung dengna menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh D. Seoprajogi, ditambah satu sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik. Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di
Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di Makasar (sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan, diantaranya memilih susunan kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi. Kemudian atas permintaan peserta kongres istilah persatuan dalam singkatan PBSI, diganti menjadi Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi singkatan dari Perserikatan Berenang Seluruh
Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa Timur. Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu disamping memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh
Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga renang, singkatan ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh
Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di bagian putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri. Dalam tahun 1963 di
Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke VI itu adalah merubah kembali istilah "Persatuan". Hingga sekarang PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh
Pada tahun 1963
Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar